Selasa, 05 Februari 2013

Kempera memangkas target rumah subsidi

Lantaran dana terbatas, pemerintah memangkas target pembangunan rumah sederhana yang mendapatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini. Dari sebelumnya sebanyak 350.000 unit, kini cuma 121.000 unit rumah.
Dyah Tjahyani Saraswati, Pemimpin Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU PPP) Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera) menyebutkan, target sebanyak 350.000 unit rumah yang mendapat FLPP susesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
Namun, faktanya dana yang tersedia tidak sampai sebesar jumlah itu. Dana yang dialokasikan pemerintah untuk membangun rumah FLPP hanya sebesar Rp 7,1 triliun. "Dana sebesar itu hanya cukup untuk membangun rumah FLPP sebanyak 121.000 unit rumah," katanya, Senin (4/2).
Nah, lewat revisi jumlah target dan disesuaikan dengan dana yang tersedia, Dyah optimistis rumah FLPP sebanyak 121.000 unit bisa terbangun semuanya hingga akhir 2013.
Menurut Dyah, kelebihan FLPP seperti bunga angsuran sebesar 7,25% dan tidak berubah selama 20 tahun, menjadi daya tarik sendiri. Itu sebabnya, Kempera yakin pada akhir kuartal satu nanti, penyerapan rumah FLPP bisa mencapai angka 25.000 sampai 30.000 unit atau setara dengan 15% dari total target.
Sekretaris Jenderal Indonesa Property Watch (IPW), Indra Utama, lebih menyorot soal sosialisasi yang tidak rinci kepada mayarakat terkait rumah skema FLPP. Akibatnya, penyerapan dana tersebut pada tahun lalu masih dibawah target.
Asal tahu saja, berdasarkan data Kempera, penyerapan dana FLPP tahun 2012 baru sebesar Rp 3,03 triliun dari alokasi sebesar Rp 7 triliun atau sebanyak 73.923 unit rumah. Angka itu jauh dari target pembangunan sebanyak 133.000 unit rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar