Jumat, 26 April 2013

Aksi borong emas merebak, harga terus melaju

Harga emas sempat menanjak lebih dari 1% pagi ini mencapai harga terbaiknya dalam dua pekan ke US$ 1.485,50 per ons. Aksi borong emas di kala harganya melemah baik di bursa maupun di pasar fisik masih terus terjadi.

Harga emas spot di bursa Singapura bergerak liar. Setelah melambung tadi pagi, kini harga masih bergerak di sekitar US$ 1.475,46 pukul 10.15 WIB, . Harga emas spot ini sudah reli selama tiga hari penuh.

Di waktu yang sama, harga kontrak emas di bursa New York melaju 0,85% dari penutupan kemarin ke US$ 1.474,40.Harga sempat menembus US$ 1.484,80 per ons di pukul 08.23 WIB tadi.

Aksi bargain hunting masih berlangsung bahkan ketika harga sudah rebound lebih dari US$ 100 dari kejatuhannya pada 15 April. Ketika itu, emas tiba-tiba anjlok dalam ke level terlemah dalam dua tahun di US$ 1.321.

Diler-diler emas fisik mengalami kelangkaan emas batang, koin, dan produk lainnya. "Ada panic buying. Semua orang membeli emas. Masih ada peluang harga naik ke US$ 1.500 dan bahkan sedikit lebih tinggi lagi. US$ 1.525 adalah batasan besarnya," kata Ronald Leung, Chief Dealer di Lee
Cheong Gold Dealers di Hong Kong.

Menurutnya, tidak gampang lagi berbalik ke US$ 1.400 selama pasar emas fisik masih ketat. "Masalahnya adalah tak ada stok yang tersedia segera," tuturnya.

Premium emas batang di Hong Kong melompat ke level tertingginya sejak Oktober 2011 pekan ini. Premium atau selisih harga emas batang dengan harga emas spot di London sudah mencapai US$ 3. Sebagian karena kenaikan permintaan dari China, konsumen emas terbesar kedua setelah India.

Harga emas juga terpacu oleh peluang aksi beli emas bank sentral setelah Rusia dan Turki menambah cadangan emasnya di Maret. IMF melaporkan bahwa kedua bank sentral ini langsung memborong emas di tengah kejatuhan spektakuler harga emas bulan ini.

Namun, penurunan kepemilikan emas dalam produk investasi ETF masih menunjukkan bahwa investor belum sepenuhnya percaya. Kepercayaan diri investor emas dan mereka yang bullish pada emas masih terganggu.

Kemarin (25/4), produk ETF berbasis emas terbesar dunia, SPDR Gold Trust, mengatakan aset emasnya turun 0,25% ke 1.090,27 ton, dibandingkan jumlahnya di hari sebelumnya

Harga emas LM tgl 26 April 2013

Date : 26-04-2013 7:56:00
Buy Back Price :Rp 460.000/gram
 Gram 
 Price per Bar (Rp) 
 Price per Gram (Rp) 
               250
      124,500,000
           498,000
               100
       49,850,000
           498,500
                 50
       24,950,000
           499,000
                 25
       12,500,000
           500,000
                 10
         5,030,000
           503,000
                   5
         2,540,000
           508,000
                   4
         2,032,000
           508,000
                   3
         1,533,000
           511,000
                   3
         1,282,500
           513,000
                   2
         1,034,000
           517,000
                   1
            537,000
           537,000

Rabu, 17 April 2013

EXCHANGE RATES ON TRANSACTION KURS BANK INDONESIA

EXCHANGE RATES ON TRANSACTION
Last Update 16 April 2013

Currencies Value Sell Buy
AUD 1.00 10,099.36 9,994.21
BND 1.00 7,887.64 7,807.91
CAD 1.00 9,549.50 9,449.11
CHF 1.00 10,492.86 10,383.17
CNY 1.00 1,565.82 1,550.12
DKK 1.00 1,709.26 1,691.94
EUR 1.00 12,744.64 12,615.86
GBP 1.00 14,930.64 14,777.04
HKD 1.00 1,258.92 1,246.22
JPY 100.00 10,069.04 9,963.95
KRW 1.00 8.71 8.62
KWD 1.00 34,323.85 33,920.06
MYR 1.00 3,207.09 3,172.32
NOK 1.00 1,696.20 1,678.32
NZD 1.00 8,251.48 8,164.86
PGK 1.00 4,850.82 4,372.65
PHP 1.00 236.04 233.56
SAR 1.00 2,605.87 2,579.60
SEK 1.00 1,521.38 1,504.65
SGD 1.00 7,887.64 7,807.91
THB 1.00 336.15 331.98
USD 1.00 9,772.00 9,674.00

harga emas LM 16 April 2013

Date : 16-04-2013 9:06:00
Buy Back Price :Rp 451.000/gram
Gram
Price per Bar (Rp)
Price per Gram (Rp)
250
         125,500,000
              502,000
100
           50,250,000
              502,500
50
           25,150,000
              503,000
25
           12,600,000
              504,000
10
            5,070,000
              507,000
5
            2,560,000
              512,000
4
            2,048,000
              512,000
3
            1,545,000
              515,000
2.5
            1,292,500
              517,000
2
            1,042,000
              521,000
1
               541,000
              541,000

Selamat tinggal era bullish emas!

Emas sudah kenyang sanjungan sebagai instrumen investasi andalan dengan tingkat keuntungan menggiurkan. Tapi, terus melemahnya harga emas menuai tanya: masih menarikkah berinvestasi emas?
Tersebutlah suatu masa ketika tsunami finansial meluluhlantakkan hampir semua tatanan perekonomian dunia, sekitar lima tahun silam.
Anda mungkin masih mengingat, huru-hara yang dipicu kejatuhan raksasa keuangan Lehman Brothers di Amerika Serikat (AS), bak dentuman bom berkekuatan maha dahsyat. Serentak, jutaan orang jatuh miskin akibat terseret efek sistemik kejatuhan lembaga keuangan, harga saham ambles, nilai uang merosot tajam, kekacauan di mana-mana.
Raksasa ekonomi dunia seperti AS, Jepang, juga negara-negara Eropa, menderita imbas krisis terparah. Beruntunglah Indonesia, yang bersama China dan India, mampu bertahan untuk tumbuh di tengah masa "kegelapan" itu.
Di tengah kekalutan masa itu, emas muncul sebagai primadona "baru tapi lama". Disebut baru karena sebelum krisis, logam mulia itu seakan tertutup pamor investasi pasar modal seperti saham, valas, obligasi, sertifikat deposito, juga properti, dan sebagainya.
Namun, tentu saja emas bukanlah instrumen investasi kemarin sore. Sejarah mencatat, emas adalah instrumen investasi tertua dalam peradaban manusia. Jauh sebelum ada kertas bernominal yang kini disebut sebagai uang atau surat berharga, emas sudah eksis sebagai barang bernilai tinggi.
Tidak usah jauh-jauh melakukan verifikasi, coba bertanya ke kakek nenek Anda. Berani bertaruh, mereka pasti pernah membeli emas. Alih-alih menyasar kontrak derivatif emas atau skema pembelian "aneh-aneh" seperti yang merebak belakangan, nenek moyang kita umumnya membeli emas dalam bentuk yang riil, berupa emas perhiasan atau emas lantakan.
Dalam situasi turbulensi perekonomian, pamor logam mulia ini semakin melejit. Hal itu tidak lepas dari atribut emas sebagai instrumen safe haven dan alat lindung nilai (hedging).
Kandungan emas yang makin menipis di perut bumi – saat tingginya permintaan – membuat potensi kenaikan harga emas terbilang besar, dari tahun ke tahun. Nilai intrinsik yang cenderung naik inilah yang jadi kredit terpenting emas dibandingkan dengan instrumen investasi lain. Predikat itu seolah-olah menjadi pelipur lara di tengah buruknya kondisi pasar finansial global, ketika instrumen portofolio seperti saham, obligasi, deposito, bahkan instrumen riil seperti properti, hancur berantakan.
Dana-dana pemodal kakap kelas dunia, yang semula banyak diparkir pada instrumen portofolio, mengalir keluar mencari lahan baru yang dinilai lebih aman. Emas menjadi pilihan utama bersaing dengan dollar AS, sebagai safe haven.
Selamat tinggal era bullish!
Masa honeymoon para investor dengan emas pun dimulai. Nyaris setiap hari headline media massa memuat kabar tentang rekor baru harga emas. Puncaknya, harga emas di pasar spot menembus US$ 1.906 per ons troi, pada Agustus 2011. Di tahun itu pula, emas bahkan sempat diperdagangkan di kisaran US$ 1.923,7 per ons troi!
Jika Anda ingat, di awal tahun 2007, ketika krisis finansial global belum menyentuh kulminasi, harga emas baru berkisar US$ 600-an per ons troi. Atau sekitar Rp 180.000-an per gram jika memakai asumsi kurs dollar AS setara Rp 9.500.
Bandingkan dengan harga emas fisik di Divisi Logam Mulia yang pernah nyaris menembus Rp 600.000 per gram. Itu artinya, tak sampai empat tahun, harga emas sudah terbang nyaris 250%, atau lebih dari 50% kenaikannya setiap tahun.
Gegap gempita harga emas tak ayal memicu efek domino. Bukan cuma transaksi emas berjangka saja yang semarak, emas lantakan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pun laris manis. Emas perhiasan di toko emas turut diserbu pembeli. Menyusul, muncullah skema investasi gadai emas dan "kebun emas" di perbankan. Yang termutakhir, skema investasi emas yang belakangan banyak yang bodong.
Pendek kata, euforia harga emas melahirkan kreativitas orang dalam meramu produk investasi berstempel emas. Banyak yang menuai untung berlipat di tengah melambungnya harga emas. Tak sedikit pula yang merugi akibat terjebak silau harga emas.
Dan kini, kita menyaksikan harga emas seakan-akan kehilangan elannya. Setelah memecahkan rekor tertinggi dua tahun lalu, harga emas lunglai.
Sepanjang tahun 2011, emas melambung hingga 34%. Namun, selama 2012, logam mulia ini hanya naik 11%, dengan rata-rata harga di level US$ 1.679 per ons troi.
Memasuki kuartal kedua tahun 2013, harga emas hanya mondar-mandir di bawah harga penutupan tahun lalu. Wajar jika menuai tanya: Apakah era bullish harga emas tamat?
Jika kita melihat data historis, dalam satu dekade terakhir harga emas rata-rata naik 10%–15% per tahun. Malah, tak sekali pula harga emas stagnan hingga cuma naik single digit dalam setahun.
Kenaikan harga luar biasa yang terjadi beberapa tahun lalu sulit dilepaskan dari aksi spekulasi para pelaku pasar memanfaatkan sentimen perekonomian.
Predikat sebagai instrumen safe haven menjadi validasi aksi para spekulan menggoreng logam mulia ini di tengah kalutnya pasar. Permintaan emas menggila, tak diimbangi pasokan di pasar. Harga pun melambung tinggi. Sekilas, ini memang terdengar seperti dalil hukum pasar nan wajar.
Namun, jangan terkecoh, ya. Alih-alih mentransaksikan emas fisik, para spekulator itu sejatinya hanya memainkan kontrak harga emas di atas kertas belaka (paper gold price). "Harganya terlalu banyak spekulasi, sudah tidak masuk akal," komentar Leo Hadi Loe, seorang pengamat pasar emas.
Dus, harga emas yang melejit luar biasa itu sejatinya tidak riil. Kendati ujung-ujungnya menjadi rujukan harga emas fisik di pasar, namun harga kertas itu sifatnya cenderung seperti gelembung (bubble) yang rentan pecah sewaktu-waktu.
Lantas, apakah fenomena penurunan harga emas saat ini adalah indikasi pecahnya gelembung harga emas? Boleh jadi demikian.
Satu demi satu pengelola dana kakap kelas dunia (hedge fund), ramai-ramai memangkas proyeksi harga emas mereka. Akhir Februari lalu, Goldman Sachs melansir prediksi bahwa harga emas tahun ini bakal terhenti di kisaran US$ 1.600 per ons troi. Angka itu lebih rendah dari prediksi mereka semula di harga US$ 1.810 per ons troi.
Analis Goldman seperti dikutip oleh Reuters, membeberkan, penurunan harga emas saat ini wajar dan sejalan dengan kenaikan bunga riil AS. "Itu mencerminkan kombinasi dari membaiknya data ekonomi AS, menurunnya ketidakpastian kebijakan AS, dan berkurangnya kekhawatiran krisis utang Eropa," jelas Goldman.
Dengan kata lain, masa bullish emas sejak tahun 2001 silam, berakhir. Goldman bahkan memprediksi, harga emas akan semakin terjun bebas ke kisaran US$ 1.200 per ons troi, dalam lima tahun mendatang!
Goldman tak sendiri. Hedge fund kelas kakap lain seperti BNP Paribas, Credit Suisse, Citigroup, juga menggunting proyeksi harga emas mereka. Dasar proyeksi mereka serupa: perekonomian dunia mulai pulih dan kini saatnya memutar dana pada aset lebih berisiko seperti saham atau surat utang.
Pertanyaannya, seberapa jujur prediksi itu bisa kita percayai? Faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan harga emas? Adakah berinvestasi emas masih menjanjikan di masa mendatang? Simak paparan para analis yang dirangkum oleh KONTAN berikut ini :
Saring informasi
Anda yang telanjur menanam banyak duit pada emas ketika harganya melambung, jelas sakit perut mendengar prediksi para hedge fund tersebut. Namun, tak perlu panik dulu apalagi putus asa.
Jauh sebelum para hedge fund itu membalik prediksi, forecaster emas kesohor dunia Jim Sinclair memperingkatkan investor terkait gelagat para hedge fund yang hendak menurunkan harga emas. Langkah itu berkaitan dengan strategi pengelolaan selisih (management spread). Yakni, profit per ons troi yang dikantongi ketika emas terjual.
Jadi, para hedge fund itu meraihnya dengan mengambil posisi jual (short) dan beli (long) sekaligus di pasar.
Bank-bank investasi itu selalu memiliki posisi short sangat besar. Mereka berkepentingan mengguyur turun harga emas untuk meraih untung. Di saat yang sama, mereka memperbanyak posisi long di emas dan suatu saat berbalik mengerek naik banderol logam mulia itu.
Moral ceritanya, jangan menelan mentah 100% paparan analis dalam memutuskan langkah investasi. Cerna dengan akal sehat dan tetap menghitung risiko pribadi. Emas tetaplah instrumen investasi yang tidak kalis dari risiko.
Leo menambahkan, agar tidak gelap mata dalam berinvestasi di logam mulia ini, ada baiknya Anda menghitung kisaran harga wajar emas, yakni dengan memperhatikan kenaikan ongkos produksi dan histori pertumbuhan harga.
Dekade 1990-an hingga tahun 2000 awal, harga emas awet di bawah US$ 300 per ons troi. "Ongkos produksinya tidak jauh dari itu," kata Leo. Menurutnya, sulit dicerna akal sehat jika ongkos produksi emas turut melejit segila harganya saat ini.
Cermati indikator
Meski kerap diayun spekulan yang menumpang isu makroekonomi, mencermati faktor-faktor penggerak harga emas mutlak Anda lakukan jika tak ingin terpeleset licinnya emas.
Selalu ingat kecenderungan emas sebagai safe haven. Harga emas akan cenderung melejit di saat situasi perekonomian tak menentu. Namun, ingatlah, status itu cuma sementara.
Begitu perekonomian pulih, hampir pasti harga emas kembali turun karena para pemodal mengalihkan asetnya ke instrumen berisiko. Jangan sampai Anda kebagian "cuci piring" karena salah memilih timing berinvestasi emas. "Perekonomian AS mulai pulih, indikasi dollar makin menguat," kata Ibrahim, analis Harvest International Futures.
Pergerakan harga emas berkebalikan arah dengan dollar AS. Saat dollar AS menguat, emas biasanya turun. Begitu juga sebaliknya. Meski Eropa masih meriang, emas jauh lebih sensitif terhadap dollar AS dan kebijakan bank sentral Negeri Paman Sam itu.
Tetap menjanjikan
Harga emas kini memang kurang greget, tapi tak berarti investasi Anda sia-sia. Bagi Anda yang sudah membeli di harga mahal, tak perlu gegabah menjual. Simpan saja emas Anda sebagai bagian dari dana darurat. Para analis meyakini, harga emas berpeluang bangkit di masa depan. "Butuh waktu minimal tiga hingga lima tahun bagi emas untuk kembali bangkit," kata Ariston Tjendra, analis Monex Investindo.
Emas sejatinya cuma cocok menjadi investasi jangka panjang! Sedang bagi Anda yang berniat mengoleksi emas, tahan dulu rencana Anda. Ariston menilai, saat ini risiko penurunan harga emas masih besar. Jika emas terpuruk di level US$ 1.520, kejatuhannya akan berlanjut hingga ke US$ 1.430 per ons troi. Pada perdagangan Selasa (16/4), harga emas di New York sempat nyungsep jauh hingga ke level US$ 1.321 per ons troi!
Ibrahim memprediksi, sepanjang tahun ini harga emas akan berkisar di rentang US$ 1.520– US$ 1.750 per ons troi. Jika ingin memanfaatkan fluktuasi harga, Anda bisa menimbang trading di pasar berjangka. Namun, jika Anda tipikal konservatif, strategi berinvestasi emas seperti nenek kita dahulu, mungkin menjadi pilihan yang lebih menenangkan

Jumat, 22 Maret 2013

Harga Emas LM tanggal 22 Maret 2013

Date : 22-03-2013 8:13:00
Buy Back Price :Rp 502.000/gram
Gram
Price per Bar (Rp)
Price per Gram (Rp)
250
    130,750,000
                    523,000
100
      52,350,000
                    523,500
50
      26,200,000
                    524,000
25
      13,125,000
                    525,000
10
        5,280,000
                    528,000
5
        2,665,000
                    533,000
4
        2,132,000
                    533,000
3
        1,608,000
                    536,000
2.5
        1,345,000
                    538,000
2
        1,084,000
                    542,000
1
          562,000
                    562,000

Kompetensi dan gaya kepemimpinan

Oleh Prof. Andreas Budihardjo


Lingkungan usaha semakin kompetitif dan mengglobal, yang menuntut perusahaan atau organisasi dikelola profesional. Banyak perusahaan asing mulai dari ritel, jasa, restoran, manufaktur, sampai bank beroperasi di Indonesia. Lingkungan usaha cenderung berubah sejalan perkembangan teknologi dan tuntutan pelanggannya. Para pebisnis harus mampu mengantisipasi semua itu agar perusahaan yang dipimpinnya makin maju dan bertumbuh.

Fakta menunjukkan semua organisasi antara lain perusahaan, sekolah, pemerintahan, bahkan politik, harus mampu menjawab tantangan secara tepat agar mencapai sasarannya. Tak sedikit perusahaan besar yang jatuh dan tutup karena tidak dikelola dengan baik. Kepemimpinan yang tepat membuat perusahaan mampu mencapai sasarannya, bahkan tumbuh dan bertahan.

Persaingan ketat mengharuskan pemimpin mampu menganalisis dan memprediksi situasi masa depan serta menentukan misi, visi, dan sasaran yang akan dicapai. Sasaran organisasi bersifat multidimensional, artinya bukan hanya bersifat finansial. Tapi juga berupa kepuasan pelanggan, kepuasan kerja karyawan, serta pertumbuhan kompetensi sumber daya manusia.

Isu-isu penting, seperti masalah lingkungan hijau, persaingan usaha, tuntutan pemangku kepentingan, inovasi produk dan layanan, serta pengelolaan karyawan unggul, perlu dijawab dengan tindakan nyata. Tidak jarang seorang pemimpin menemui kendala. Karena itu, ia harus kreatif, percaya diri, optimistis, dan bisa mencari “breakthroughs”. Pemimpin besar seperti Iacocca, Jack Welsh, dan Gerstner telah membuktikan keberhasilannya melalui visi dan kepemimpinan yang efektif.

Pemimpin harus berada di depan dan menggerakkan anggotanya bertekad menggapai sasaran. Pemimpin harus menjadi panutan dan senantiasa tak henti menginspirasi dan mentransformasi nilai-nilai positif. Dalam menghadapi perubahan organisasi, nilai-nilai yang perlu dihayati oleh semua anggota antara lain inovatif, profesional, tim, integritas, berorientasi pada pelanggan, serta excellence.

Seorang pemimpin harus mengomunikasikan secara jelas dan meyakinkan pada semua anak buahnya tentang perlunya berubah serta memimpin arah perubahan. Envisioning memegang peranan penting terhadap keberhasilan pengelolaan perubahan.


Kompetensi dan nilai

Seorang pemimpin harus memiliki kompetensi manajerial dan kepemimpinan yang relevan. Tanpa kompetensi, ia akan sulit menentukan visi dan strategi yang tepat serta menggerakkan anak buahnya.

Kompetensi utama yang harus dimiliki antara lain membuat rencana strategis, mengembangkan dan mempengaruhi anak buah, serta mengambil keputusan secara kreatif dan rasional. Ia harus juga memiliki kompetensi emosional dan kompetensi spiritual yang tinggi agar bijak mewujudkan sasaran yang diinginkan secara baik.

Pemimpin juga harus memiliki sifat dan nilai-nilai profesional, optimistis, integritas, peduli, humble, dan kerja sama. Prinsip kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara hingga kini masih relevan: Ing ngarso sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Pada dasarnya, pemimpin memberi teladan, menginspirasi, serta selalu mengikuti atau membimbing anak buah.

Gaya kepemimpinan apakah yang ideal atau efektif? Gaya yang ideal adalah perpaduan orientasi pada tugas dan pada manusia yang dilaksanakan secara tepat sesuai situasi dan kondisi yang tepat.

Gaya pemberdayaan adalah ideal namun jika anak buah kompeten serta bermotivasi. Karenanya, pemimpin dituntut mampu mengembangkan anak buahnya. Pemberdayaan yang diberikan pada anak buah yang tidak kompeten akan membuahkan hasil yang tidak optimal serta membebani.

Pemimpin perlu peduli dan senantiasa melayani anak buahnya. Ia juga harus mampu mengembangkan dan menempatkan SDM secara efektif. Ulrich memperkenalkan Leadership Code, yaitu lima dimensi kepemimpinan: strategist, executor, talent manager, human capital developer, dan personal proficiency. Pemimpin idealnya punya keseimbangan kelima dimensi itu.

Beberapa survei menunjukkan, pemimpin puncak di Indonesia cenderung pada dimensi personal proficiency dan strategist tapi kurang sebagai eksekutor. Pemimpin strategist tidak cukup jika tidak mampu mengeksekusi rencananya. Namun, strategist dan executor tidak akan menghasilkan kinerja optimum dan sustainable jika SDM tidak dikembangkan. Jadi, semua dimensi kepemimpinan tersebut harus diaplikasikan secara saksama agar menghasilkan keefektifan organisasi yang tinggi.

Pemimpin berpotensi sukses jika memiliki visi jauh ke depan dan mampu melakukan envisioning ke semua anak buahnya. Ia juga harus berkomitmen tinggi, berorientasi pada kinerja, kreatif, jujur, percaya diri, berkecerdasan emosional dan spiritualitas tinggi, serta mampu mengelola perubahan secara efektif.

Pemimpin perlu mengaplikasi gaya kepemimpinan transformasional secara kontekstual dan situasional yang dipadukan dengan kelima dimensi Ulrich. Ini ditampilkan melalui gaya melayani. Kompetensi pemimpin, khususnya dalam mengembangkan kompetensi anak buah di banyak perusahaan, masih lemah karena perusahaan tidak mempunyai penerus andal dan karyawan yang sudah pensiun diperpanjang masa kerjanya.

Berbagai pendekatan kepemimpinan saling melengkapi dan dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan kompetensi dan gaya kepemimpinan yang efektif agar sasaran perusahaan tercapai. Pendekatan pada kekuasaan sebagai sumber pengaruh kurang tepat. Sebaliknya, pendekatan kompetensi dan karismatik sebagai sumber pengaruh jauh lebih efektif. Gaya melayani jika diaplikasi secara saksama dipadukan dengan lima dimensi kepemimpinan Ulrich akan membuahkan hasil optimal.

Jadi, nilai-nilai diri, kompetensi dan gaya kepemimpinan sangat berperan mengarahkan anak buah mencapai visi, misi, dan sasaran perusahaan.    


Dekati level tertinggi 3 pekan, gerak emas liar

SINGAPURA. Harga kontrak emas mengalami fluktuasi harga saat mendekati level tertinggi dalam tiga pekan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.21 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat tak banyak mencatat perubahan di posisi US$ 1.608,01 per troy ounce.

Pada 19 Maret lalu, harga emas sempat menanjak ke posisi US$ 1.615,76 per troy ounce. Ini merupakan level harga emas termahal sejak 26 Februari lalu.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April tak banyak mengalami perubahan di posisi US$ 1.607,10 per troy ounce do Comex, New York.

Pergerakan harga emas dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, kenaikan harga emas semakin memangkas tingkat permintaan fisik emas. Kedua, investor mengacu pada keputusan the Federal Reserve yang tetap mempertahankan program stimulusnya. Hal ini tentunya akan memperlemah posisi dollar AS. Ketiga, krisis utang Eropa masih belum ada tanda-tanda berakhir.

"Pada level harga saat ini, pembelian fisik emas mulai melambat. Pernyataan the Fed tidak mengubah cara bermain. Kami melihat permintaan permintaan yang cukup baik pada pekan ini seiring munculnya kembali masalah di Eropa. Sekarang, waktunya harga emas konsolidasi," jelas Feng Liang, analis GF Futures Co.

Sekadar informasi, harga emas sudah merosot 4% sepanjang tahun ini.

Selasa, 19 Maret 2013

Harga Emas Dunia Lampaui 1.600 Dollar AS


Our Amazing Planet Deposit emas

CHICAGO. KOMPAS.com — Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange (NYMEX) naik pada Senin (Selasa pagi WIB), menetap di atas 1.600 dollar AS per ons untuk pertama kalinya sejak akhir Februari.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 12 dollar AS, atau 0,75 persen, menjadi ditutup pada 1.604,6 dollar AS per ons, penutupan tertinggi sejak 26 Februari.
Emas melonjak ke harga tertinggi dua minggu, melewati 1.600 dollar AS per ons karena kekhawatiran bahwa krisis utang Eropa akan meningkat mengangkat daya tarik logam sebagai "safe haven", kata analis pasar.
Sebuah pajak yang diusulkan pada deposito bank-bank Siprus sebagai bagian dari rencana dana talangan (bailout) telah memperbarui kekhawatiran tentang zona euro dan investor berlindung di logam mulia.
Pemungutan suara mengenai pajak oleh parlemen Siprus ditunda hingga 19 Maret. Pembuat kebijakan Eropa mengisyaratkan fleksibilitas pada penerapan pajak yang belum pernah terjadi sebelumnya itu.
Sebuah jajak pendapat menemukan 71 persen warga Siprus mengatakan bahwa pemerintah harus menolak usulan tersebut, dan orang-orang berbaris di mesin ATM untuk menarik dana, demikian kata sebuah laporan.
Mengingat latar belakang itu, perak untuk pengiriman Mei naik 2,3 sen, atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 28.874 dollar AS per ons.
Sumber :
Antara