Rabu, 06 Maret 2013

Stimulus & aksi beli bank sentral mengerek emas

Harga kontrak emas kembali menanjak pada transaksi pagi ini (6/3). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.16 waktu Singapura, harga kontrak emas di pasar spot mencatatkan kenaikan sebesar 0,3% menjadi US$ 1.579,65 per troy ounce.

Selain itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April juga naik 0,3% menjadi US$ 1.578,90 per troy ounce di Comex, New York.

Lonjakan harga emas untuk hari kedua ini terjadi seiring dengan peningkatan permintaan fisik emas. Investor juga berspekulasi, bank sentral global akan tetap mempertahankan program penggelontoran stimulus untuk mengerek kembali pertumbuhan ekonomi.

"Sentimen yang mengerek harga emas didorong oleh bagaimana pelaku pasar melihat kebijakan moneter dan stimulus perekonomian. Pembelian fisik emas terbilang baik pada harga saat ini. Aksi beli bank sentral juga cukup membantu untuk menahan penurunan harga emas lebih dalam lagi," papar Feng Liang, analis GF Futures Co.

Sekadar tambahan informasi, Bank of Korea mengekor langkah bank sentral sejumlah negara lain yakni meningkatkan cadangan emasnya. Pada bulan lalu, Bank of Korea tercatat meningkatkan kepemilikan emasnya sebesar 24% dengan tujuan melakukan diversifikasi investasi.

"Langkah pembelian emas oleh Bank of Korea merupakan bagian dari diversifikasi mata uang dan aset dalam cadangan mata uang asing untuk jangka panjang," jelas Bank of Korea.

Dalam pernyataan resminya pada hari ini, Bank of Korea bilang, pihaknya sudah menambah cadangan emas sebanyak 20 metrik ton sehingga total cadangan emasnya menjadi 104,4 ton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar